Header Ads

Dibawa Berobat ke Puskesmas karena Demam, Bayi di Bima Berujung Kehilangan Tangan

BERITA KBB - Nasib tragis menimpa Aruni, balita berusia satu tahun dua bulan asal Desa Tambe, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.

Ia harus kehilangan bagian tangan kanannya setelah dokter di RSUD NTB memutuskan tindakan amputasi sebagai langkah terakhir untuk menyelamatkan nyawanya.

Proses amputasi dilakukan setelah pihak keluarga menyetujui keputusan medis yang diajukan oleh tim dokter.

"Iya, tangan Aruni sudah diamputasi Senin 12 Mei 2025 kemarin," kata ayah Aruni, Andika, saat dihubungi media pada Jumat 16 Mei 2025.

Andika menuturkan, langkah tersebut terpaksa diambil demi mencegah infeksi menyebar lebih luas di tubuh anaknya.

Tak ada pilihan lain selain menyetujui prosedur berat tersebut. Kini, Aruni harus hidup tanpa telapak hingga pergelangan tangan kanannya.

Kejadian memilukan ini bermula dari keluhan demam tinggi dan batuk yang dialami Aruni pada 10 April 2025.

Sang bayi kemudian dibawa ke Puskesmas Bolo, tempat ia pertama kali mendapatkan penanganan medis berupa pemasangan infus.

Namun bukannya membaik, kondisi Aruni justru memburuk. Tak lama setelah jarum infus dipasang, tangan kanannya membengkak.

Selama tiga hari dirawat, pembengkakan semakin parah dan disertai nanah, sehingga ia dirujuk ke RSUD Sondosia.

Di rumah sakit tersebut, tim medis berusaha memberikan perawatan intensif, namun kondisi Aruni tetap tak menunjukkan tanda-tanda pemulihan.

"Karena tidak ada perubahan, Aruni lalu dirujuk ke RSUD Bima untuk operasi," tutur Andika.

Pasca operasi, dokter menyarankan agar Aruni dibawa ke RSUP NTB untuk pemeriksaan lebih lanjut, terutama untuk mengevaluasi apakah jari-jarinya masih berfungsi.

Setibanya di RSUP NTB, kondisi tangan Aruni sudah memburuk. Warna kulitnya menghitam, menandakan bahwa jaringan sudah terinfeksi parah.

Tim dokter akhirnya memberikan rekomendasi amputasi sebagai langkah penyelamatan agar infeksi tidak menyebar lebih luas.**

Diberdayakan oleh Blogger.